Permukaan luar setiap sel dibatasi
oleh selaput halus dan elastis yang disebut membran sel. Membran ini
sangat penting dalam pengaturan isi sel, karena semua bahan yang keluar atau masuk
harus melalui membran ini. Hal ini berarti, membran sel mencegah masuknya
zat-zat tertentu dan memudahkan masuknya zat-zat yang lain. Selain membatasi
sel, membran plasma juga membatasi berbagai organel-organel dalam sel, seperti
vakuola, mitokondria, dan kloroplas.
Membran sel merupakan bagian terluar
sel yang membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar. Membran sel
merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat dilalui
molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai
ion.
Membran sel mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1)
Sebagai reseptor
(penerima) rangsang dari luar, seperti hormon dan bahan kimia lain, baik dari
lingkungan luar maupun dari bagian lain dalam organisme itu sendiri.
2)
Melindungi agar isi sel
tidak keluar meninggalkan sel.
3)
Mengontrol zat-zat yang
boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel. Hal inilah yang menyebabkan membran
plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel).
4)
Sebagai tempat terjadinya
kegiatan biokimiawi, seperti reaksi oksidasi dan respirasi.
Membran plasma bersifat diferensial
permeabel, mempunyai pori-pori ultramikroskopik yang dilalui zat-zat tertentu.
Ukuran pori-pori ini menentukan besar maksimal molekul yang dapat melalui
membran. Selain besar molekul, faktor lain yang mempengaruhi masuknya suatu zat
ke dalam sel adalah muatan listrik, jumlah molekul air, dan daya larut partikel
dalam air.
Berdasarkan analisis kimiawi dapat
diketahui bahwa hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein dan lapisan
lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan
lipid rangkap dua (lipid bilayer).
Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah lipid
yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar head) dan bagian
ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan
bagian ekor bersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas
fosfolipid, glikolipid, dan sterol.
1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat.
2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.
3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.
Lapisan protein membran sel terdiri
atas glikoprotein. Lapisan
protein membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik
dan lapisan protein integral atau intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus
bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar. Lapisan protein
integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian dalam.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Membran plasma bersifat selektif
permeabel (semipermeabel) yang artinya membran plasma dapat dilalui oleh
molekul atau ion tertentu. Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada
dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
1)
Transpor pasif adalah
perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut
terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif
adalah difusi dan osmosis.
2)
Transpor aktif adalah
perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel itu. Contoh transpor
aktif adalah pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+),
endositosis, dan eksositosis.
Apa perbedaan antara difusi dengan osmosis? Uraian berikut akan
membahas proses terjadinya transpor pasif dan transpor aktif dengan lebih
rinci.
1)
Difusi
Difusi adalah perpindahan
molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membran
plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara
acak dengan konstan. Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi.
Difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi sederhana
dan difusi terbantu (facilitated diffusion).
a)
Difusi Sederhana
Molekul zat dapat berdifusi secara
spontan hingga dicapai kerapatan yang sama dalam suatu ruangan. Sebagai contoh,
setetes parfum akan menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam medium
udara). Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh volume air
dalam gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat padat di dalam medium air)
sehingga kerapatan zat tersebut merata. Perhatikan gambar proses terjadinya
difusi.
Peristiwa difusi sederhana dapat
diamati ketika kita memasukkan segumpal gula ke dalam air (a),
molekulmolekulnya terlarut (b), dan tersebar (berdifusi) (c). Pada akhirnya
proses difusi menyebabkan gula tersebar merata ke dalam air (d).
b) Difusi Terbantu
Difusi terbantu merupakan proses
difusi dengan perantara protein pembawa (carrier protein). Arah perpindahan
molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah, hanya saja protein pembawa membantu proses perpindahan
molekul ini. Difusi terbantu merupakan transpor
melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi
luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein transmembran yang
telah mengalami perubahan susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada
susunan semula. Protein pembawa juga dapat membuat celah yang dapat dilalui
oleh ion-ion seperti Cl– dan Na+. Perhatikan gambar berikut.
2)
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel
dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasi airnya
rendah. Dengan kata lain, osmosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan
berkepekatan rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui
selaput (membran) semipermeabel.
a)
Lubang bawah tabung gelas
yang berisi larutan garam ditutup dengan membran selektif permeabel, yang dapat
dilewati molekul air tetapi tidak dapat dilewati garam.
b)
Ketika tabung dimasukkan
dalam gelas beker berisi akuades, molekul air berosmosis ke dalam tabung
sehingga volume larutan dalam tabung bertambah.
c)
Larutan berhenti naik
ketika tekanan berat akuades mampu mengimbangi tekanan osmotik.
Sumber :
Faidah,
Rachmawati, dkk. 2009. Biologi untuk SMA kelas XI program IPA. Jakarta
: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Purnomo, dkk. 2009. Biologi untuk SMA kelas XI program IPA. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Categories:
0 komentar:
Post a Comment